Metode ACM Cepat Belajar Membaca Anak dan Dewasa

akucepatmembaca.com

“Metode Belajar Membaca Mudah, Cepat, Menyenangkan, Tanpa Mengeja, Tanpa Menghafal Huruf, Hanya 1 jilid, dan Anti Lupa”

USIA BERAPAKAH ANAK MULAI DIJARKAN MEMBACA

Kemampuan membaca, menulis, dan menghitung atau calistung pada anak jadi perdebatan beberapa waktu terakhir. Sejumlah pertanyaan muncul, termasuk kapan anak siap calistung?

Meski tak ada waktu ideal, orang tua disarankan untuk tetap menstimulasi anak belajar calistung dengan cara yang menyenangkan. Kemampuan ini bisa distimulasi bersamaan. Anak bisa diajarkan dengan bernyanyi, melompat, dan membaca buku bergambar.

Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung bukanlah keterampilan yang dapat begitu saja dikuasai anak. Terdapat keterampilan-keterampilan pendahuluan yang harus dimiliki anak untuk akhirnya bisa membaca, menulis, dan berhitung. Hal inilah yang akan mengembangkannya untuk menjadi anak cerdas.

Memang benar, salah satu tantangan bagi orangtua adalah saat menentukan anak untuk mulai belajar membaca, menulis dan berhitung. Tidak jarang ada orangtua yang mengajarkan kegiatan ini dari sedini mungkin. Meski demikian, kita perlu memperhatikan bahwa kemampuan anak akan sangat bergantung dari bagaimana perkembangan fisik dan mentalnya.

Di zaman yang semakin kompetitif ini, banyak orangtua yang ingin anaknya lebih unggul dibandingkan anak seusianya. Salah satu ukuran yang dipakai adalah melalui kemampuan baca tulis. Bahkan kurikulum baca tulis yang dulu baru diajarkan ketika anak masuk Sekolah Dasar, sekarang sudah ada di jenjang Taman Kanak-Kanak atau Kelompok Bermain. Lalu usia berapakah anak mulai untuk diajarkan belajar membaca

1. Anak Usia 2-4 Tahun

Anak-anak yang mengikuti PAUD adalah mereka yang berusia 2 sampai 4 tahun. Dalam usia prasekolah itu, anak-anak masih mengembangkan kemampuan bicara dan bahasanya. Sebab, perkembangan bahasa akan berkaitan dengan perkembangan kemampuan membaca di kemudian hari. Pada usia ini, orang tua ditekankan agar sesering mungkin membacakan cerita di depan anak agar menumbuhkan minta baca untuk memperluas kosakata. Kosakata itu akan membuat anak mengenal huruf.

2. Anak Usia 4-5 Tahun

Dasar baca-tulis Pada usia 4 sampai 5 tahun anak mulai memasuki masa taman kanak-kanak. Masa inilah menjadi masa yang baik untuk memperkenalkan anak pada dasar-dasar baca-tulis (pre-reading skills): pengenalan huruf dan angka, mendengarkan sajak berima, mencocokkan kata-kata dengan bunyi awal atau akhir yang sama (misalnya buku dan bulan, tarik dan naik). Bila anak sudah dapat mengeja suku kata (b-a, ba), tidak lama kemudian ia akan dapat membaca kata-kata sederhana (ibu, sapi, babi).

Pada usia ini, baik juga untuk memperkenalkan anak pada bagian-bagian buku: sampul depan, judul, pengarang, sampul belakang. Anak mungkin mulai tertarik untuk menulis beberapa huruf dan angka. Ia makin nyaman menggunakan alat tulis. Untuk menunjang keterampilan ini, anak dapat diberikan permainan mencari jalan atau menghubungkan titik-titik untuk membentuk huruf dan angka.

3. Anak Usia 6-7 Tahun

Belajar membaca dan menulis Bekal yang dibawa saat taman kanak-kanak akan membantu mereka di masa pertama di bangku sekolah dasar. Sebab, anak-anak akan diajarkan banyak membaca saat tahun pertama di SD. Saat itu anak mulai mengenal kata tanpa mengeja dan mengerti makna sebagian besar kata dan kalimat yang dibacanya. Pada pertengahan tahun pertama, ia dapat membaca sendiri buku-buku sederhana. Pada usia ini, sediakan bahan bacaan yang bervariasi untuk anak, seperti buku atau majalah. Manfaatkan perpustakaan sekolah semaksimal mungkin. Pada usia ini anak sudah mahir memegang pensil atau pena. Pada akhir masa ini, anak sudah mahir menulis, dengan tulisan yang dapat dibaca.

Tips untuk Orang Tua

Kurang stimulasi dari orang tua dan pengasuh dapat membuat anak terlambat belajar calistung.Orang tua juga harus memperhatikan gizi anak.

Gizi berpengaruh ke perkembangan kohnitif anak, sehingga bila anak tidak memperoleh gizi yang cukup, anak berpotensi mengalami hambatan kognitif, termasuk dalam calistung.

Hindari pula terlalu memaksa anak dalam belajar. Belajar harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan agar anak tidak tertekan.

BACA JUGA : METODE BELAJAR MEMBACA YANG COCOK UNTUK ANAK

Comments are closed.