AlbarqY
ALBARQY
Nama ALBARQY ( ( berasal dari kata yang berarti kilat. Tambahan huruf y ((
bertasydid adalah ya' nisbah yang merobah kata benda ( ( agar bisa berfungsi sebagai
kata sifat ( (. Yang dikehendaki adalah pernyataan majazi, yaitu diharapkan buku ini
bersifat seperti kilat atau cepat laksana kilat. Ada sebuah pemeo ( ( nama
adalah harapan dan do'a.
Maksud sistem 8 jam itu adalah bagi anak-anak setingkat Sekolah Dasar kelas IV apabila
belajar dengan buku ini akan bisa membaca Al-Qur'an setelah belajar selama 8 jam. Dipilih
anak kelas IV agar sesuai dengan standard Depdiknas yang mengajarkan baca tulis huruf Al-
Quran mulai kelas IV SD.
ALBARQY disusun dengan metode yang baku dan dirancang mula-mula untuk anak-anak
yang berbahasa Indonesia/ Melayu. Sesuai dengan yaitu
metoda pengajaran bahasa Arab bagi orang-orang yang tidak bertutur dengan bahasa Arab.
Oleh karena itu, metode ini sangat cocok digunakan di Indonesia dan negara-negara dengan
bahasa Melayu.
Perlu diketahui bahwa awal mula belajar Al-Quran dan Bahasa Arab itu sama. Mula-mula
belajar baca tulis huruf Arab, setelah bisa membaca, baru ada pemisahan. Bagi yang belajar
Al-Quran dilanjutkan dengan tajwid, dan bagi yang belajar bahasa Arab, menuju muhadasah,
muthalaah, insya', nahwu sharaf dan lain sebagainya. Bagi orang Islam sebaiknya belajar
keduanya.
Saat ini pendidikan dan pengajaran huruf Al Qur-an masih menggunakan metode tradisional.
Dengan penggunaan metode tradisional tersebut menyebabkan proses belajar membaca Al
Qur-an cenderung tidak efisien. Hal ini dapat dilihat dari :
a. Kebutuhan waktu belajar yang relatif lebih lama
b. Kebutuhan tenaga guru yang lebih banyak.
Akibat dari hal tersebut diatas adalah timbulnya rasa jenuh pada anak didik karena waktu
belajar yang lama dan juga terjadi pembengkakan anggaran untuk penyediaan tenaga
pengajar.
Penggunaan metode pengajaran yang tepat juga sangat berpengaruh pada keberhasilan
program pengajaran itu sendiri. Untuk itu diperlukan suatu metode pengajaran yang telah
diteliti dan dibandingkan dengan metode lain oleh penelitian Nasional yang dilakukan oleh
Departemen Agama RI.